Reporter Isumoyo
Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membangun kawasan percontohan budidaya udang terpadu di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trigono mengatakan pengembangan tambak udang terpadu bertujuan untuk mendorong produktivitas mereka yang bergerak di bidang perikanan budidaya tradisional.
Pada saat yang sama, mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Kita kembangkan ekonomi berupa tambak udang modern untuk meningkatkan produktivitas. Yang terpenting, masyarakat yang punya lahan dan pekerja harus tinggal di sini,” kata Menteri Trengono dalam keterangannya, Jumat (18/18). Maret 2022).
Kawasan tambak udang terpadu akan dikembangkan di Kabupaten Sumbawa di atas lahan seluas sekitar 528,15 hektar yang terletak di Desa Filter, Desa Kokin dan Desa Baru Tahan di atas lahan seluas 23,02 hektar.
Jumlah kolam yang akan dibangun adalah 1811.
Kawasan tambak udang modern ini dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti kantor pusat kendali administrasi, laboratorium, staff chaos, tambak ikan, kantor kendali dan jalan.
Sementara itu, kondisi tambak saat ini bentuknya tidak beraturan dan tidak memiliki saluran inlet dan outlet, tangki dan fasilitas pengolahan limbah (IPAL).
Biaya konstruksinya adalah 2,5 triliun won.
Konstruksi diharapkan akan dimulai pada pertengahan 2022, dengan masa konstruksi sekitar dua tahun.
Dengan mendirikan tambak udang modern, KKP telah mendorong Sumbawa untuk meningkatkan produksi tambak tradisional dari 0,6 ton per hektar menjadi 40 ton per hektar.
Selain mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan nasional dengan lahirnya kegiatan ekonomi yang mendukung, pabrik pakan adalah salah satunya.
Menteri Trengono menegaskan, percontohan pengembangan tambak udang modern di Sumbawa mengutamakan prinsip kelestarian lingkungan.
Proyek ini tidak akan merusak hutan mangrove di sekitar lokasi.
Pemerintah setempat juga memastikan bahwa sebagian besar tambak bersih dan murni.
Masyarakat mendukung penuh pengembangan kawasan terpadu budidaya udang ini untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
“Konsep yang saya kemukakan pada arahan Presiden, bagaimana perekonomian daerah bisa bergerak, tidak lagi fokus di Jawa,” pungkas Trengono. “Yang jelas kita akan melestarikan lingkungan.”